Website Development - 13 Jan 2018
Menurut riset terbaru dari Google Temasek, di tahun 2017 nilai penjualan dari e-commerce akan ditutup dengan angka 10,9 miliar dolar US. Jumlah ini mengalami peningkatan besar, yaitu 41% dari angka 5,5 miliar dolar US yang dicapai pada tahun 2015.
Dalam laporan Google juga disebutkan bahwa konsumen di Asia Tenggara memiliki ketertarikan pesat terhadap e-commerce. Laporan tersebut dibuat berdasarkan jumlah search volume dari nama-nama e-commerce yang meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 2 tahun di Google Search.
Di tahun 2017 ini, iPrice melihat beberapa fenomena menarik terkait pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Di antaranya adalah:
Beberapa data dan temuan mengenai e-commerce di Indonesia tahun 2017 akan disajikan di artikel ini, diantaranya:
I. E-Commerce Indonesia yang Paling Banyak Dicari di Google
Seperti yang disebutkan di paragraf awal, terdapat peningkatan pencarian e-commerce ternama di Asia Tenggara. Di artikel ini lebih spesifik membahas pasar Indonesia. iPrice mengumpulkan data Google Trends untuk melihat lima besar e-commerce di Indonesia yang memiliki pencarian yang paling tinggi di 2017.
Berdasarkan data pertumbuhan pencarian di internet yang dihitung selama 12 bulan ke belakang, kami menemukan beberapa poin menarik:
Lazada dan Tokopedia adalah dua e-commerce yang paling banyak dicari di Google pada tahun 2017 ini. Hal ini bisa terjadi karena banyak faktor, diantaranya:
Di awal tahun 2017, selisih jumlah pencarian di internet antara Bukalapak dan Shopee cukup besar jaraknya. Namun, di akhir tahun 2017 ini, Shoppe justru berhasil melewati Bukalapak.
Pendatang baru ini melakukan banyak sekali upaya untuk memperkecil jarak dengan e-commerce pendahulunya di Indonesia. Kampanyey mobile shopping 10.10, peningkatan komunitas penjual, dan berbagai strategi lainnya berhasil meningkatkan popularitas e-commerce ‘muda’ ini.
Melihat pertumbuhan tersebut, iPrice juga menemukan beberapa momen penting dari masing-masing e-commece yang disinyalir berpengaruh dalam peningkatan pencarian di internet sepanjang tahun.
Penjelasan dari infografik di atas, kita bisa melihat ada lonjakan search interest dari beberapa e-commerce.
Selain melihat e-commerce mana yang paling banyak dicari, iPrice juga menganalisis e-commercemana yang mendapatkan visitor bulanan terbanyak sepanjang tahun 2017. Bagaimana pun juga, tujuan dari para pelaku bisnis e-commerce adalah untuk mendapatkan visitor sebanyak mungkin yang kemudian di arahkan menjadi pembeli.
iPrice mengumpulkan data dari Similarweb dari bulan Januari hingga November 2017 untuk melakukan analisis. Lalu menyusun peringkat 10 besar e-commerce berdasarkan jumlah rata-rata pengunjung per bulan di setiap kuartal. Berikut hasil temuan yang didapatkan:
Lazada dan Tokopedia memang selalu bersaing mendapatkan posisi teratas. Selama tahun 2017, Lazada berhasil berada di posisi puncak dan telah melakukan banyak sekali promosi online. Mulai dari promo anniversary di bulan Maret (Q1), promo Ramadhan saat bulan Juni (Q2), promo 11.11 dan promo Harbolnas 12.12 (Q4).
Tokopedia yang berada di bawah Lazada juga tidak kalah agresif dalam hal promosi. Dengan meluncurkan sistem booking tiket kereta di bulan Januari, bekerja sama dengan unilever di bulan Februari, dan juga meluncurkan fitur baru “Zakat Online” sebagai penyedia layanan untuk populasi Muslim di Indonesia saat bulan Ramadhan.
Selain itu, faktor lain yang juga dianggap berpengaruh adalah momen saat Jack Ma, pendiri Alibaba Group yang secara resmi ditetapkan menjadi salah satu penasehat e-commerce di Indonesia.
Pada Q1 dan Q2, Bukalapak bertahan di posisi keempat. Namun di penghujung tahun yakni di Q3 dan Q4 (Oktober-November), mereka berhasil menyalip di posisi nomor 3.
Hal ini terjadi berkat sejumlah strategi yang dilakukan Bukalapak, mulai dari kampanye hingga fitur terbaru bernama “Buka Emas” yaitu layanan di mana konsumen bisa membeli emas secara online. Di tahun 2017, Bukalapak juga mengumumkan mendapat pendanaan tambahan dan memproklamirkan diri sebagai unicorn startup.
Di Q2 Shopee berada di posisi ke tujuh. Namun beragam program, kampanye, dan promosi yang mereka lakukan, akhirnya Shopee berhasil masuk dalam 5 besar e-commerce dengan jumlah pengunjung terbanyak.
Pada Q1 dan Q2, e-commerce besutan Djarum Group ini berada di posisi ke-5. Namun, selama Q3 dan Q4 (Oktober-November) mereka bertahan di posisi ke-4.
Di tahun 2017, Blibli juga melakukan gebrakan dengan mengakuisisi startup beberapa agen tiket perjalanan online, seperti Indonesia Flight dan Tiket.com. Selain itu, Blibli telah berkolaborasi dengan salah satu perusahaan FMCG terbesar di Indonesia, yakni Unilever.
Zalora tidak masuk ke dalam daftar 10 besar sepanjang Q1 dan Q2. Namun, di Q3 Zalora berhasil masuk di posisi ke-10, dan di awal Q4, posisi Zalora meningkat lagi ke-8.
Zalora melakukan upaya promosi besar-besaran selama kampanye Single’s Day 11.11 dan Harbolnas 12.12. Kegiatan tersebut disinyalir memberikan dampak yang besar pada pengunjung bulanan mereka.
Selanjutnya, iPrice mengumpulkan data peringkat aplikasi mobile shopping (Google Play dan App Store) setiap minggu dari AppAnnie dari bulan Januari hingga Desember 2017. Susunan peringkat lima besar aplikasi mobile tersebut berdasarkan ranking rata-rata di setiap kuarter. Berikut hasilnya:
Rata-rata, Shopee berada di posisi pertama untuk aplikasi mobile terpopuler baik di platformAndroid maupun iOS.
Hal tersebut disinyalir karena branding “toko online C2C mobile” yang kerap dilakukan semenjak mereka meluncur di Indonesia. Program spesial lain yang dilakukan Shopee di tahun 2017 yaitu “Mobile Shopping Day” saat 10.10, dan perayaan Hari Ulang Tahun Shopee di bulan November kemarin.
Lazada kembali lebih unggul dari Tokopedia dalam hal peringkat di platform Android. Lazada berada di peringkat rata-rata 2, Tokopedia rata-rata di posisi 3.
Namun di platfrom iOS, peringkat Tokopedia terlihat lebih tinggi dibanding Lazada. Rata-rata peringkat Tokopedia 1,75, sedangkan Lazada 2,5.
Bukalapak merupakan e-commerce yang memiliki peringkat aplikasi mobile yang paling stabil, yakni posisi 4 baik di platform iOS maupun Android.
Menurut statistik, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu sebanyak 3 jam 16 menit untuk bermain-main di media social. Melihat angka ini, tentunya para pelaku bisnis e-commerce akan berupaya mengoptimasi sosial media sebagai salah satu channel marketing mereka.
iPrice berkolaborasi dengan Socialbakers untuk mengumpulkan data 5 besar e-commerce yang paling populer di sosial media (Facebook, Instagram, dan Twitter) di tahun 2017. Berikut hasilnya:
Dari data Peta E-commerce, terlihat bahwa akun Facebook dan Twitter Blibli memiliki jumlah followers terbanyak dibanding e-commerce lainnya.
Tidak heran karena konten sosial media yang disuguhkannya terbilang lebih unik dan menarik. Tak hanya menyajikan konten mengenai produk, Blibli juga memberikan konten lain yang informatif dan edukatif. Ditambah lagi respons di Facebook Blibli terbilang sangat cepat, hanya dalam beberapa menit saja.
Sama seperti data yang pernah dijelaskan di Peta E-commerce, Hijup masih bertahan di posisi pertama di instagram.
Hijup memanfaatkan Instagram dengan sangat baik. Mengingat Hijup adalah e-commerce yang menjual produk fashion, menyuguhkan konten visual yang menarik di sosial media adalah langkah yang tepat. Dan Instagram merupakan platform terbaik untuk itu.
Di tahun 2017, iPrice memperhatikan beberapa kampanye belanja online dari e-commerce yang berbeda. Berikut hasil temuan iPrice berdasarkan tiga kampanye belanja online terbesar di Indonesia.
Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Bulan Ramadhan merupakan momen besar di Indonesia. iPrice menemukan fakta menarik mengenai perilaku konsumen Indonesia saat bulan Ramadhan di tahun ini.
Saat kampanye Single’s Day, iPrice melakukan perbandingan popularitas e-commerce di Indonesia dan menganalisa perilaku belanja konsumen online. Berikut hasilnya:
Setelah promo 11.11, iPrice juga mengumpulkan data perilaku konsumen saat periode Harbolnas dengan menggunakan data Google Trends. Berikut hasilnya:
Demikian kilas balik marketplace di Indonesia Tahun 2017. Kalau Anda sendiri, marketplace apa yang paling Anda suka, baik untuk berbelanja online ataupun berjualan? Apapun pilihan Anda, jika Anda membutuhkan partner di bidang penyedia jasa graphic design, printing, dan website development Kertas Putih Creative House dapat Anda andalkan!